Program Objectives and Intended Learning Outcomes (ILOs) of UASP have been formulated to reflect stakeholders’ needs and meet international accounting education standards. UASP has developed program objectives and ILOs in order to achieve UASP’s vision and mission. The development of program’s objectives and intended learning outcomes refers to the Indonesian National Qualification Framework (IQF), the International Accounting Education Standards (IES), the Indonesian Institute of Accountants Formulation and the local context consideration.  PEO and ILO formulations involve users, alumnae, study program association (IAI-KAPd), and the faculty members.

UASP prepares students for a career in accounting through solid theoretical foundation and technical expertise, critical and creative thinking skills, and communication skills with high integrity. Accordingly, Our Program Educational Objectives includes: 

1) Excel in analytical and technological skills related to accounting, Auditing, Finance, Taxation and Information System, within contemporary issues and global outlooks, 

2) Demonstrate high-level of professionalism, communication skills, ethical and social responsibility awareness, and engage in life-long learning, and 

3) Pursue Advanced degree and/or certification for a career in accounting and related fields. 

Meanwhile, UASP’ ILOs are: 

1) Students are able to prepare, audit and analyze financial statements and others financial and non-financial reports and to fulfill tax obligations for profit and non-profit organization, 

2) Demonstrate all professional attributes, 

3) Aware about ethics and social responsibility, 

4) Able to conduct good oral and written communication, and 

5) Exhibit the ability to deal with current and future issues in accounting, finance, assurance, and taxation.

Furthermore, The relationshiop among EO, ILO, Performance Indicators, Courses and course learning outcomes depict as follow:

FIBAA (Foundation for International Business Administration Accreditation)

Perguruan tinggi diharapkan dapat berperan dalam menghadapi daya saing di era globalisasi. Dalam sistem pendidikan tinggi yang semakin otonom, akuntabilitas penjaminan mutu dan strategi sasaran pendidikan berada di tangan perguruan tinggi. Oleh karena itu, untuk melindungi kepentingan masyarakat dan akuntabilitas kepada publik, maka akreditasi adalah aspek yang penting untuk menjadi perhatian perguruan tinggi sebagai salah satu indikator mutu. Berdasarkan hal tersebut, maka rekognisi perguruan tinggi dalam skala internasional ialah menjadi penting. 

Akreditasi atau sertifikasi internasional menjadi bagian penting dalam pengelolaan pendidikan, oleh karena itu akreditasi atau sertifikasi internasional dapat menjadi aspek utama di pendidikan tinggi karena akan mencerminkan kekuatan bangsa di mata internasional. Akreditasi atau sertifikasi internasional dapat bermakna ganda baik ke dalam maupun ke luar negeri. Di dalam negeri, akreditasi atau sertifikasi internasional dapat dipakai untuk memastikan adanya peningkatan budaya kualitas secara nasional. Sementara itu akreditasi atau sertifikasi internasional dapat memberikan perspektif global bahwa pendidikan di Indonesia juga setara. Kedua perspektif tersebut tak hanya penting bagi Pemerintah, tetapi juga perguruan tinggi secara umum dan juga program studi di perguruan tinggi tersebut.

FIBAA atau Foundation for International Business Administration Accreditation, merupakan organisasi nirlaba yang didirikan khusus untuk mempromosikan kualitas dan transparansi dalam pendidikan dan sains dengan memberikan quality seal untuk program studi dan penyedia pendidikan. Basis kerja FIBAA terletak pada persyaratan dan standar nasional dan internasional. Khususnya pada Standar dan Pedoman Eropa (ESG) serta promosi relevansi praktis dan kelayakan kerja.

FIBAA mencapai tujuannya, khususnya, dengan mengembangkan ukuran dan instrumen yang sesuai, yang berfungsi untuk menentukan pedoman kualitas untuk masing-masing tujuan akademik yang ditargetkan oleh institusi pendidikan (program studi). Selain itu, FIBAA membentuk badan pengambilan keputusan yang relevan untuk mengakreditasi, mengaudit, mengevaluasi dan mensertifikasi program pendidikan dan penyedianya di bidang internasional. FIBAA juga berkontribusi secara proaktif terhadap pekerjaan badan-badan internasional dan di luarnya untuk mencapai komparabilitas standar mutu dan proses penjaminan mutu di sektor pendidikan.

Tugas penjaminan mutu menjadi tanggung jawab institusi pendidikan tinggi. FIBAA mendukung institusi pendidikan tinggi dalam mencapai tujuan yang ditentukan tersebut. FIBAA menawarkan indikator untuk pengembangan kualitas lebih lanjut. FIBAA mempromosikan kualitas dan transparansi dalam pendidikan akademik dengan menilai Institusi Pendidikan Tinggi (Higher Education Institutions/HEI), Sekolah Bisnis, program studi dan penawaran studi lebih lanjut secara nasional dan internasional berdasarkan standar dan peraturan internasional dan dengan cara mendokumentasikan dan mempublikasikan hasilnya.

Akreditasi FIBAA memberi informasi terperinci dan memberi bukti objektif tentang kualitas program studi. FIBAA mengevaluasi lima kriteria utama, yaitu:

1) Tujuan dan positioning program studi (Objectives and positioning of the study programme)

2) Standar dan prosedur penerimaan (Admission standards and procedure)

3) Isi, Struktur dan Konsep Didaktik Program Studi (Contents, Structure and didactical concept of the study programme)

4) Lingkungan akademik dan standar kerangka kerja (Academic environment and framework standards)

5) Jaminan kualitas, pengembangan kualitas dan dokumentasi (Quality assurance, quality development and documentation)

Prosedur FIBAA di tingkat institusi (akreditasi sistem, akreditasi institusi) bersifat interdisipliner; prosedur tersebut diarahkan pada semua HEI dan penyedia pendidikan lainnya. Di bidang prosedur akreditasi program dan prosedur sertifikasi program pendidikan berkelanjutan akademik FIBAA memberikan penekanan khusus pada program di bidang hukum, ilmu sosial dan ekonomi serta kualifikasi manajemen. Sebagai unit penasehat FIBAA, FIBAA Consult mendukung institusi pendidikan tinggi dan membantu mereka dalam pengembangan dan implementasi strategi berorientasi kualitas mereka. FIBAA Consult melakukan prosedur evaluasi sesuai dengan tujuan individu dari institusi pendidikan tinggi dan institusi akademik lainnya dan menawarkan lokakarya dan seminar tentang isu-isu terkini.

Referensi:

Website resmi FIBAA yang diakses pada laman https://www.en-fibaa.org/

Merdeka Belajar, Kampus Merdeka

Kompetensi mahasiswa harus semakin diperkuat sesuai dengan perkembangan yang ada. Hal ini juga dilakukan dalam rangka menyiapkan lulusan yang tangguh dalam menghadapi perubahan sosial, budaya, dunia kerja, dan teknologi yang semakin berkembang dengan pesat di era revolusi industri 4.0. Diperlukan adanya link and match antara lulusan pendidikan tinggi bukan hanya dengan dunia usaha dan dunia industri saja tetapi juga dengan masa depan yang semakin cepat mengalami perubahan.

Berdasarkan hal tersebut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan telah memberlakukan kebijakan baru di bidang pendidikan tinggi melalui program “Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM)” yang saat ini mulai diterapkan oleh perguruan tinggi. Kebijakan Mendikbud tersebut berkaitan dengan pemberian kebebasan bagi mahasiswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran selama maksimum tiga semester belajar di luar program studi dan kampusnya. Kebijakan MBKM memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman belajar yang lebih luas dan kompetensi baru melalui beberapa kegiatan pembelajaran. Pada tingkat Universitas Andalas, tidak kurang dari 9 Peraturan Rektor diterbitkan dalam merespon program MBKM tersebut. Selain itu, Universitas telah membentuk UPT-MBKM sebagai ujung tombak pelaksanaan MBKM di Universitas Andalas. 

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Andalas (JAFEUA) memiliki komitmen untuk mendukung program kebijakan MBKM tersebut. Hal tersebut terbukti dengan terdapat empat mahasiswa JAFEUA yang telah terpilih untuk mebgikuti magang bersertifikat di PT. Semen Padang Indonesia, satu mahasiswa yang memenangkan kompetisi Kampus mengajar, lima orang  mahasiswa yang baru saja memenenagkan seleksi magang di Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional, serta dua orang mahasiswa yang terpilih untuk mengikuti Pertukaran/Mobilitas Mahasiswa Internasional (Indonesia International Students Mobility Award/IISMA) ke Hungaria dan Korea Selatan. Pada kinerja tingkat jurusan/prodi, Jurusan Akuntansi telah selesai melaksanakan kegiatan dari Hibah Skim Kredensial Mikro Mahasiwa Indonesia (KMMI) pada kursus Perpajakan  dengan tema Tax on Demand for Millennials. Kegiatan ini diikuti oleh 400 mahasiswa dari 92 Universitas di Indonesia dan melibatkan 8 orang dosen praktisi perpajakan dari DUDIKA. 

Dalam hal kerja sama dengan Perguruan Tinggi lain, Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Andalas (JAFEUA) telah menjajaki kerja sama dengan empat Jurusan Akuntansi universitas lain yang ingin melaksanakan MBKM yakni, Universitas Riau (Riau), Universitas Jember (Jawa Timur), Universitas Bung Hatta (Sumatera Barat), dan Universitas Eka Sakti (Sumatera Barat). Berkaitan dengan kerja sama tersebut, JAFEUA telah menerima menyepakati dan menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Universitas Riua dan Universitas Bung Hatta.  

Selanjutnya, bentuk komiteman lain PSAUA terhadap program MBKM ialah mahasiswa PSAUA secara sukarela banyak yang telah melaksanakan magang mandiri (selama 1-2 bulan), di berbagai isntansi, seperti Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat (Bank Nagari), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumbar dan Jambi, dan lain-lain.