Pengakuan terhadap kualitas proses dan luaran pelaksanaan tridharma Perguruan Tinggi ditunjukkan oleh pengakuan dalam bentuk akreditasi atau sertifikasi. Setelah mendapatkan dan mempertahankan status akreditasi A (2020) dan perolehan sertifikasi AUN-QA (2018), Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Andalas (JAFEUA) selalu berkomitmen untuk meningkatkan proses secara internal untuk mendapatkan pengakuan lebih luas dalam bentuk peroleh akreditas atau sertifikasi internasional lainnya. Oleh karenanya, JAFEUA, baik pada program studi S1 maupun S2 berencana untuk mendapatkan akreditasi internasional FIBAA dalam 1-2 tahun ke depan. Perolehan akreditasi sangat tergantung kepada kualitas kurikulum yang diterapkan. Oleh karenanya, upaya peningkatan kurikulum JAFEUA menjadi penting untuk dilakukan. Selain itu, peningkatan implementasi kurikulum berbasis OBE juga telah menjadi perhatian seluruh pemangku kepentingan JAFEUA. Jurusan juga telah menaruh perhatian yang besar terhadap penyusunan sistem grading dan assessment, perumusan mekanisme dan implementasi evaluasi terhadap capaian pembelajaran. 

Selain itu, program magang di Dunia Usaha dan Dunia Industri serta bentuk kegiatan pelaksanaan program Merdeka Belajar, Kampus Merdeka (MBKM) lainnya juga perlu difasilitasi dan diakomodasi di dalam kurikulum Prodi-prodidi JAFEUA. Terdapat 10 bentuk kegiatan MBKM yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Kesepuluh program tersebut telah direspon oleh Universitas Andalas dengan menerbitkan 11 Peraturan Rektor terkait, dimana salah satunya adalah pedoman penyusunan kurikulum yang memuat MBKM. 

Kebijakan Kampus Merdeka yang telah ditetapkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan relevansi lulusan program sarjana. Kebijakan Kampus Merdeka ini, tertuang dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 754/P/2020 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi Negeri dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020. Ada 8 (delapan) IKU dengan sasaran meningkatnya kualitas lulusan pendidikan tinggi, kualitas dosen pendidikan tinggi, dan kualitas kurikulum dan pembelajaran. Salah satu dari delapan IKU tersebut berfokus kepada kurikulum dengan muatan Case-Based methods (CBM) dan Project-Based Learning (PjBL). Kondisi-kondisi tersebut memberikan pesan tegas bahwa kurikulum pada program-program studi perlu diperbarui dan mampu mengakomodasi tujuan yang ditetapkan dalam Kepmen No. 754 tersebut. JAFEUA telah memulai proses perevisian kurikulum sejak tahun 2018 dan dimutakhirkan pada tahun 2021 dengan mempertimbangkan kajian melalui tracer study, masukan dari stakeholders baik internal maupun eskternal, serta mempertimbangkan kebutuhan MBKM. 

Perumusan kurikulum baru telah merumuskan merumuskan Educational Objectives, Intended Learning Outcomes, Struktur Mata kuliah, dan kelengkapan kurikulum lainnya seperti perangkat pembelajaran yang meliputi Rencana Pembelajaran Semester, Bahan Ajar, Rencana Evaluasi, rubrik-rubrik penilaian, dan implementasi PjBL dan CBM. Struktur mata kuliah program studi S1 JAFEUA dirumuskan sebagai berikut: